PADANG, - Sebanyak 13 proyek baru masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Namun, dari 13 proyek tersebut tak ada satupun yang berlokasi di Sumatra Barat (Sumbar).
Padahal, setidaknya ada 2 rencana proyek besar di Sumbar yang potensial masuk daftar PSN. Dua proyek tersebut adalah pembangunan jembatan layang atau Flyover Sitinjau Lauik dan Jalan Tol Dharmasraya – Rengat (Riau).
Dengan demikian, hingga masa jabatan Presiden Jokowi berakhir 2024, kemungkinan besar hanya Jalan Tol Padang – Pekanbaru satu-satunya proyek di wilayah Sumbar yang masuk daftar PSN. Ini pun, peluangnya hanya untuk 3 ruas/seksi dari 6 seksi, yang bakal tuntas hingga 2024.
Soal Flyover Sitinjau Lauik, menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar Medi Iswandi, memang belum mungkin terlaksana.
Hasil koordinasi dia dengan kementerian terkait, negara sedang kesulitan keuangan dan belum mungkin membiayai proyek yang diperkirakan bakal menelan anggaran total hingga Rp4 triliun tersebut. Rinciannya, Rp1, 5 triliun untuk flyover di Panorama 1 dan Rp2, 5 triliun untuk flyover di Panorama 2.
Sementara itu, progres Jalan Tol Dharmasraya – Rengat sejauh ini memang baru masuk dalam rencana umum jaringan jalan bebas hambatan Dikrektorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca juga:
Ganggu Kinerja Pemprov, Bubarkan Saja TPSM
|
Sejumlah daerah yang berkepentingan telah mengadakan rapat koordinasi soal pembangunan jalan tol ini. Informasi terakhir, tahapannya adalah perubahan tata ruang dan tata wilayah (RTRW) untuk penetapan lokasi.
Kepastian tidak masuknya rencana proyek di Sumbar dalam daftar PSN terbaru setelah terbitnya Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No. 9/2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No. 7/2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional.
Menurut Ketua Tim Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo menyampaikan, KPPIP bersama pihak terkait telah membahas rencana aksi 13 proyek baru itu.
“Pemerintah akan memastikan proyek selesai tepat waktu dan tepat sasaran karena berdampak positif terhadap ekonomi Indonesia baik lingkup regional maupun nasional, ” ujar Wahyu kepada wartawan, Rabu (10/8/2022).
Wahyu mengungkapkan, 13 PSN terbaru 2022 itu tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan terdiri dari berbagai sektor.
Berikut rincian daftar 13 proyek yang masuk PSN 2022:
Proyek Palapa Ring Integrasi, Nasional;Pembangunan Kelapa Dalam dan Industri Turunannya di Papua Barat;Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ir. H. Djuanda/Jatiluhur II di DKI Jakarta dan Jawa Barat;Proyek Pariwisata Seribu Pulau Kepulauan Seribu di DKI Jakarta;Infrastruktur Kereta Api Logistik di Kalimantan Timur;Pembangunan Kawasan Industri Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP) di Sulawesi Tenggara;Pembangunan Bendungan Rukoh dan Bangunan Pengarah Bendungan Rukoh (Aceh);Program Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK);Pembangunan PLTS Skala Besar di Kepulauan Riau (Program Ketenagalistrikan);Integrasi Grup PT Perkebunan Nusantara (PTPN) melalui pembentukan SugarCo, PalmCo, dan SupportingCo (Program Revitalisasi Industri Gula Nasional dan Hilirisasi Industri Kelapa Sawit);Proyek Pengembangan Smelter Terintegrasi PT Vale Indonesia di Bahodopi, Sulawesi Tengah (Program Pembangunan Smelter);Proyek Pengembangan Smelter Terintegrasi PT Vale Indonesia di Pomala, Sulawesi Tenggara (Program Pembangunan Smelter);Smelter Nikel Baterai Listrik di Halmahera Timur, Maluku Utara (Program Pembangunan Smelter).
Meskipun demikian, peluang proyek pembangunan di Sumbar masuk daftar PSN tetap ada. Sebab, dalam daftar PSN disebutkan Program Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Nah, di Sumbar sendiri KEK ini telah sejak 2018 direncanakan. KEK di Sumbar persisnya terdapat di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Namun, hingga kini bagaimana progresnya belum diketahui. (**)