PADANG, - Pemko Padang melalui Dinas Pertanian berupaya memperbaiki sejumlah irigasi di wilayah tersebut. Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Syahrial Kamat mengatakan, saat ini akibat rusaknya irigasi membuat 190 hekatare lahan yang ada tidak bisa ditanami padi atau stop produksi.
Kata dia, total saat ini ada 3 irigasi yang rusak parah di Kota Padang. Tiga irigasi itu yakni irigasi Kasang II, irigasi Tarantang dan irigasi Sungai Pisang. Dampak dari kerusakan irigasi tersebut cukup luas terhadap ratusan hektare sawah.
Baca juga:
Pertanian Organik, Pertanian Masa Depan
|
“Dampaknya memang cukup luas. Seperti di Kasang II itu ada sekitar 70 hektare sawah terdampak. Di Tarantang 20 hektare dan di Sungai Pisang 100 hektar, ” kata Syahrial Kamat, Sabtu (28/5/2022).
Menurut Syahrial, irigasi Kasang merupakan wewenang dari provinsi, sementara irigasi Tarantang wewenang Pemko Padang.
“Ini agak berat, kita harus menambah panjang ke atas supaya ada titik masuk air, ” ungkap Syahrial.
Untuk irigasi di Sungai Pisang sebenarnya sudah ada bantuan sekitar Rp 200 juta untuk membuat batu bronjong. “Irigasi di Sungai Pisang tinggal sedikit sentuhan lagi, air akan masuk ke saluran irigasi, ” kata Syahrial.
Baca juga:
Babinsa di Babahrot Masif Dampingi Pertanian
|
Di Kasang II cukup berat, perlu merendam sungai, baru air masuk ke saluran irigasi. Saluran irigasi Kasang ini cukup bagus, besar dan butuh dana besar untuk perbaikannya.
“Kita sudah menyurati instansi terkait dan setiap rapat baik di Pemko Padang, Propinsi Sumbar sudah kita sampaikan terkait kerusakan irigasi tersebut. Dan kita tetap berusaha memperbaiki 3 irigasi tersebut, ” ujar Syahrial.(**)